27 Januari, 2013

Derita Janji, Mama-mama Papua Masih Berjualan di Pinggir Jalan

Derita Janji, Mama-mama Papua Masih Berjualan di Pinggir Jalan

Situasi pasar KPR Nabire. Foto: Alex Gobai
Nabire, MAJALAH SELANGKAH  Di era Otonomi Khusus  yang  triliunan rupiah megalir ke Papua, mama-mama pedagang asli Papua masih berjualan di pinggir jalan. Kita masih jumpai mama-mama Papua masih berjualan di pinggir jalan untuk mencari uang seribu rupiah. Terik matahari dan debu akibat kendaraan yang berlalu lalang menjadi langganan mereka setiap hari.
Kerap kali panenan mereka berupa ubi dan sayur  tak laku dan terpaksa harus membawa pulang tanpa ada hasil. Mama-mama Papua hanya menyaksikan dengan yang dijual oleh pedagang luar Papua yang menempati los pasar yang disediakan pemerintah. Memang ini kenyataan yang terus terjadi dan dialami oleh mama-mama Papua.
Mama Yohana Mote, ketika ditemui majalahselangkah.com di pasar KPR Nabire, Kamis (24/1) misalnya mengatakan, mama-mama Papua di Nabire selalu disingkirkan dari tempat yang seharusnya ditempati dan pedagang-pedagang luar Papua paling dominan menguasai tempat jualan yang seharusnya ditempatinya.
“Kami yang seharusnya menjual di tempat yang sewajarnya. Janji-janji pemerintah selama ini yang biasa bilang mau mengutamakan kami mama-mama Papua selama kampanye hanya tinggal janji. Kami tidak menikmati tempat jualan, seperti yang dinikmati oleh amber dorang dan kami menjadi korban, padahal kami hanya mau dagangan kami laku dan jual di tempat yang layak”ungkapnya.
Saat ini, kata dia, ia dan mama lainnya hanya bisa mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas kehidupan ini. .”Kami akan tetap berusaha berjualan di pasar untuk  mencari uang untuk memenuhi kebutuhan dalam keluarga. Pemerintah harus turut melihat keadaan kami, mama-mama Papua yang mana kegiatan yang setiap harinya, hanya menjual hasil perkebunan kami di pinggir pasar KPR” kata mama Yohana. (Alexander Gobai/MS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar